Tractor-Truck.Com

Tractor-Truck Blog

This is some blog description about this site

III.29

Dalam penulisan

Share this article:

">
Continue reading
1516 Hits
0 Comments

III.30

Dalam penulisan

Share this article:

">
Continue reading
1578 Hits
0 Comments

II.1 Pembahasan Suku Cadang

 

Share this article:

">
Continue reading
1672 Hits
0 Comments

II.2 Suku Cadang (Spare Part)

       Namun demikian hal suku cadang bukanlah sesuatu yang susah dan rumit, karena hal tersebut tetap dapat dibuat sederhana dan menarik. Hal yang perlu diperhatikan dalam mengenal dan mencari suku cadang di Parts Catalog / Parts Book baik untuk alat berat atau truk adalah :

-      Merk / Brand, Jenis / Type  dan Model

-      Serial Number, untuk mencocokan apakah Parts Catalog / Parts Book yang dipakai sudah benar atau sesuai dengan Serial Number tersebut.

-      Terletak dibagian / komponen apa suku cadang tersebut.

-      Part Number (nomor suku cadang) dan Part Name (nama suku cadang), perlu pengetahuan sederhana dalam membaca Parts Catalog / Parts Book.

       Tahapan di atas merupakan hal yang harus dimengerti dan dipahami oleh para pemula untuk menghindari kesalahan pemesanan suku cadang, karena tidak harus selalu mencari suku cadang dengan memakai part number. Seringkali kenyataan di lapangan dalam mencari suku cadang cukup menyebutkan nama suku cadang (part name / description) serta untuk alat berat atau truk merk dan model apa.

       Pemilihan atas suku cadang yang akan dibeli dan untuk dipasangkan pada alat berat atau truk merupakan hal penting, dikarenakan pemakaian suku cadang yang kualitas rendah atau tidak cocok akan dapat secara langsung mempengaruhi unjuk kerja (performance) maupun berdampak memperpendek umur pakai (life time) dari alat berat atau truk tersebut. Belum lagi berdampak akan merusak suku cadang atau komponen lain, hal ini mengakibatkan pos biaya pemakaian suku cadang akan membengkak. Perlu diingat bahwa pos biaya suku cadang adalah yang terbesar setelah pos biaya bahan bakar. Maka diperlukan tindakan ataupun usaha dalam menghemat pemakaian suku cadang dengan tetap memperhatikan unjuk kerja dan umur pakai alat berat atau truk.

       Pada pembahasan selanjutnya akan diulas mengenai hal yang terkait dengan suku cadang misalkan jenis suku cadang, kriteria suku cadang, dan lain sebagainya, agar dapat membantu pelanggan lebih mengerti dan memahami mengenai suku cadang.

Ditulis oleh : Tractor-Truck.Com

Share this article:

">
Continue reading
1553 Hits
0 Comments

II.3 Spare Part Genuine / Original / Orisinil / Asli

       Pada kenyataannya suatu perusahaan alat berat yang memproduksi merk “XXX” tersebut, hanya sebagian kecil suku cadang yang dibuat / diproduksi oleh perusahaan ini. Sebagian besar suku cadang dibuat oleh perusahaan lain yang memang khusus memproduksi dan memasarkan suku cadang tersebut atau disebut OEM (Original Equipment Manufacture) / OES (Original Equipment Supplier), misalkan Bearing (Bantalan). Sedangkan perusahaan yang memproduksi Bearing sangat banyak dengan menyediakan berbagai kualitas misalkan Timken, FAG, SKF, NTN, NSK, Koyo, dll. Jadi pada umumnya suku cadang “Genuine” / “Original” / “Orisinil” / “Asli” merk “XXX” hanya pembungkusnya (packaging) saja, sedangkan isinya suku cadang tersebut bukan merk “XXX” atau bukan buatan perusahaan “XXX”.

      Dalam hal ini perlu dipertanyakan kata “Genuine” / “Original” / “Orisinil” / “Asli” tersebut, jadi maksud dari kata tersebut terbatas pada suku cadang yang dipakai dan terpasang di alat berat merk “XXX” dan pada kemasan pembungkus mencantumkan merk “XXX”. Serta umumnya pelanggan harus rela membayar dengan harga mahal / premium / tinggi dibandingkan jika membeli suku cadang sesuai merk pembuat suku cadang tersebut. Sesuai contoh di atas, misalkan alat berat merk “XXX” memakai Bearing dengan merk “NTN”, maka akan lebih murah jika membeli Bearing yang merk “NTN” dibandingkan dengan Bearing yang merk “XXX” di pembungkusnya dengan isi Bearing merk NTN.  Dengan kata lain membayar mahal dikarenakan bungkusnya (packaging) memakai merk “XXX”, sedangkan suku cadangnya sama saja dan tidak ada bedanya sama sekali.

       Maka diperlukan pemikiran serta keputusan cerdas, bijaksana dan realistis dalam melakukan pembelian suku cadang bahwa dapat menghemat biaya yang harus dikeluarkan dengan tetap mendapatkan suku cadang yang berkualitas sama atau setara dengan suku cadang “Genuine” / “Original” / “Orisinil” / “Asli”. Mengingat dalam pengoperasian alat berat dan truk, komponen biaya pemakaian suku cadang pada alat berat atau truk merupakan pos biaya yang kedua yang terbesar setelah pos biaya bahan bakar. Maka diperlukan tindakan atau langkah untuk menghematnya. Selanjutnya akan dibahas mengenai “bagaimana dalam memutuskan merk suku cadang yang akan dibeli dengan tetap mendapatkan suku cadang yang berkualitas namun dengan biaya yang lebih murah atau hemat”.

Ditulis oleh : Tractor-Truck.Com

Share this article:

">
Continue reading
1576 Hits
0 Comments

II.4 OEM (Original Equipment Manufacturer)

       Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa perusahaan yang memproduksi / merakit alat berat atau truk hanya memproduksi / membuat sebagian kecil saja suku cadang yang dipergunakan dalam memproduksi / merakit alat berat atau truk. Sebagian besar suku cadang diperoleh dari OEM dan OES, baik suku cadang yang umum dipakai maupun suku cadang dengan spesifikasi khusus. OEM dan OES dalam memproduksi suku cadang mempunyai standart kualitas yang sama dan setara baik yang untuk disuplai ke perusahaan yang memproduksi / merakit alat berat atau truk (production) maupun yang disuplai ke pasaran (after market). Sangat tidak mungkin untuk menghasilkan suku cadang dengan kualitas berbeda dalam satu mesin dan satu proses produksi suku cadang tersebut.

       Dari sisi kualitas hampir dapat dipastikan sama atau setara, namun dari sisi harga akan berbeda. Pihak OEM pada kenyataannya hanya sebagian kecil saja hasil produksinya yang disuplai ke perusahaan yang memproduksi / merakit alat berat atau truk (production), sebagian besar produksinya dijual langsung ke pasaran (after market). Di pasaran pihak OEM harus bersaing atau berkompetisi secara langsung dengan perusahaan lain yang memproduksi suku cadang yang sama baik secara kualitas yang setara atau berbeda (lebih rendah atau lebih tinggi).  Misalkan perusahaan yang membuat Bearing NTN akan bersaing atau berkompetisi dengan perusahaan yang membuat Bearing Timken, FAG, SKF, NSK, Koyo dan lain sebagainya.

       Dapat dimengerti bahwa kebutuhan suku cadang dipasaran sangat tinggi karena suku cadang tersebut bukan hanya dipergunakan khusus untuk satu merk alat berat atau truk tetapi dapat dipergunakan untuk bermacam – macam merk alat berat atau truk. Juga selama umur pakai (life time) dari alat berat atau truk maka kebutuhan akan suku cadang berulang – ulang baik untuk pemeliharaan maupun perbaikan.

       Penjelasan ini merupakan salah satu alasan mengapa suku cadang dengan kualitas sama atau setara harganya di pasaran lebih murah dibandingkan suku cadang asli yang dijual oleh perusahaan pembuat atau perakit alat berat atau truk.

Ditulis oleh : Tractor-Truck.Com

Share this article:

">
Continue reading
1571 Hits
0 Comments

II.5 Suku Cadang Imitasi (Imitation)

1.    Suku Cadang “Genuine” / “Original” / “Orisinil” / Asli adalah suku cadang yang didistribusikan dan dijual dengan merk sama dengan serta khusus untuk merk alat berat atau truk yang dijual.

2.    Suku Cadang OEM dan OES adalah suku cadang yang didistribusikan dan dijual dengan merk sesuai perusahaan pembuat suku cadang tersebut, serta tidak dikhususkan untuk salah satu merk alat berat atau truk tertentu.

3.    Suku Cadang Imitasi adalah suku cadang yang didistribusikan dan dijual dengan meniru salah satu merk dengan kualitas sangat berbeda. Pada umumnya tidak hanya meniru merk namun juga meniru pembungkus / kemasannya, maka sering disebut serupa tapi tak sama.

4.    Suku Cadang Genuine Box (G-Box) adalah suku cadang yang pembungkus / kemasannya meniru pembungkus / kemasan suku cadang “Genuine” tetapi suku cadangnya berbeda dengan kualitas lebih rendah.

5.    Suku Cadang G-Box Rekondisi adalah suku cadang yang pembungkus / kemasannya meniru pembungkus / kemasan suku cadang “Genuine” tetapi suku cadangnya bukan baru tetapi bekas pakai dan sudah dilakukan Rekondisi / Perbaikan Ulang.

6.    Suku Cadang Bekas atau Copotan adalah suku cadang bukan baru dan sudah pernah dipakai namun masih layak untuk dipakai, pada umumnya suku cadang tersebut merk “Genuine” atau OEM.

7.    Dan masih banyak jenis macam suku cadang.

       Untuk nomor 3 sampai 5 seperti di atas, jarang penjual menjelaskan kondisi barang yang sebenarnya dikarenakan jika dijelaskan pelanggan tidak akan pernah membelinya. Target penjual adalah menjual dengan harga mahal mendekati harga suku cadang Asli tetapi dengan barang yang kualitasnya sangat rendah. Dengan demikian perlu sedikit pengetahuan mengenai suku cadang agar sewaktu memutuskan untuk membeli tidak salah mendapatkan suku cadang yang dimaksud atau mengalami kerugian ataupun tertipu. Jangan sampai terjadi “ kalah mata kalah uang “, karena kurang jeli dan hati – hati dalam membeli maka mendapat kerugian.

       Hal di atas dapat diatasi dengan memilih supplier suku cadang yang dapat diandalkan, jujur dan tidak hanya berorientasi menjual saja, namun memberikan penjelasan dan solusi terbaik dalam kerangka “ win – win solution “ dan “ simbiosis mutualisma “.

Ditulis oleh : Tractor-Truck.Com

Share this article:

">
Continue reading
1388 Hits
0 Comments

II.6 Spare Part (suku cadang) dan Component (komponen)

       Dalam memutuskan membeli suku cadang, secara umum membeli dalam keadaan baru meskipun ada beberapa suku cadang yang dapat dibeli dalam kondisi bekas pakai / copotan misalnya Crankshaft / Krukas (Poros Engkol), Connecting Rod / Conrod (Batang Penggerak), Exhaust Manifold (Pipa Buang), Gear (Roda Gigi), dan lain – lain. Beberapa alasan membeli dalam keadaan bekas selain harganya lebih murah dibandingkan kondisi baru, juga umumnya suku cadang tersebut bukan termasuk yang seharusnya diganti jika alat berat atau truk beroperasi dan dioperasikan secara normal. Misalkan Connecting Rod tidak akan pernah diganti jika engine tidak jam (macet) dikarenakan kekurangan atau ketiadaan oli di dalam engine atau exhaust manifold tidak akan pernah diganti dikarenakan terjadi accident (kecelakaan).

       Sangat berbeda dalam memutuskan untuk membeli komponen, selain harganya sangat mahal dan juga tidak mudah untuk mendapatkannya. Umumnya sebelum membeli komponen maka pertama dilakukan perbaikan bagian dalam komponen, misalkan transmisi maka akan dilakukan perkiraan atas penggantian Gear, Disc (Cakram), Plate (Piringan) dan suku cadang lainnya yang mengalami kerusakan. Jika ternyata perkiraan biaya penggantian suku cadang bagian dalam sangat mahal maka alternatifnya membeli transmisi bekas pakai / copotan unrecondition (belum rekondisi) yang kondisinya layak pakai atau yang recondition (sudah rekondisi).

      Perlu menjadi perhatian bahwa membeli komponen dalam kondisi baru (new) adalah putusan terakhir, mengingat harga yang sangat mahal dan belum tentu ada stock-nya baik distributor maupun agen. Serta juga dipertimbangkan antara harga komponen baru dibandingkan dengan harga pasaran alat berat atau truk itu sendiri, jika pada kenyataannya alat berat atau truk sudah cukup tua.

      Dari penjelasan di atas terdapat perbedaan dalam memutuskan membeli suku cadang dan komponen. Sebelum memutuskan untuk membeli baik suku cadang maupun komponen harus dapat menganalisa alternatif yang ada terlebih dahulu. Membeli itu mudah tetapi mengambil keputusan membeli yang sulit. Namun demikian tetap ada solusi atau alternatif dan banyak hal yang masih dapat dilakukan agar dapat menghemat pos biaya pemakaian suku cadang dan komponen.

 

Ditulis oleh : Tractor-Truck.Com

Share this article:

">
Continue reading
1409 Hits
0 Comments

II.7 Spare Part & Component Baru versus Bekas

       Beberapa alasan banyak pelanggan mencari suku cadang dan komponen bekas pakai atau copotan, yaitu :

a.    Harga lebih murah dibandingkan baru dengan kondisi yang masih layak dipakai.

b.    Tidak diperlukan penggantian dengan suku cadang baru mengingat bukan termasuk suku cadang yang harus diganti jika alat berat atau truk dioperasikan secara normal, misalkan crankshaft, cylinder head, axle, gear, dll.

c.    Biaya membeli komponen bekas lebih murah dibandingkan memperbaiki dan mengganti suku cadang bagian dalam yang rusak.

d.    Sulit mendapatkan yang baru dikarenakan tidak ada yang mempunyai stock (persedian) serta indent order (pemesanan) sangat lama delivery time (waktu penyerahannya).

e.    Alat berat atau truk sudah tua atau umur pakainya sudah lama, jadi memakai suku cadang atau komponen baru tidak layak atau kemahalan mengingat sisa umur pakainya sudah tidak lama lagi.

f.     Untuk komponen back up (cadangan) apabila terjadi kerusakan atas komponen tersebut pada alat berat atau truk dapat segera dilakukan penggantian, sehingga break down time (waktu kerusakan) singkat.

g.    Untuk membangun dan melengkapi kembali alat berat atau truk bekas pakai yang beberapa suku cadang dan komponennya rusak / dikanibal / hilang.

h.    Dan lain sebagainya.

       Dengan memperhatikan alasan di atas, maka pelanggan yang memakai suku cadang dan komponen bekas mempunyai beberapa keuntungan, yaitu :

a.    Merupakan salah satu alternatif dalam menghemat dan effisien biaya pemakaian suku cadang.

b.    Merupakan salah satu alternatif dalam mendapatkan suku cadang atau komponen yang sulit mendapatkannya.

c.    Mendapatkan suku cadang atau komponen yang masih “Asli” atau OEM dengan harga lebih murah walaupun bekas pakai atau copotan.

d.    Dapat menekan biaya investasi khusus komponen back up, sementara manfaatnya cukup besar.

e.    Dan lain sebagainya.

       Sebelum memutuskan untuk membeli suku cadang dan komponen bekas, ada beberapa hal yang sangat perlu diperhatikan, yaitu :

a.    Jika suku cadang yang dicari terletak dibagian dalam komponen, maka perlu lebih jeli dan hati – hati dalam memilih suku cadang bekas pakai yang ditawarkan. Misalkan Connecting Rod / Conrod (Batang Penggerak) dilakukan pengechekan secara manual dan visual yaitu tidak bengkok, permukaan lubang dudukan metal jalan dan bushing conrod masih bulat dan belum termakan / aus.

b.    Jika suku cadang yang terletak dibagian dalam dan sangat vital maka perlu dilakukan pengechekan di bengkel atau tempat yang berkompeten melakukan pengechekan. Misalkan Crankshaft (Poros Engkol) maka perlu dilakukan terlebih dahulu di bengkel bubut mengenai alignment (kelurusan), tingkat goresan permukaan yang bergesekan dengan metal duduk dan metal jalan, ada tidaknya retak-retak rambut, dan lain – lain. Bengkel setelah melakukan pemgechekan akan memberitahukan kondisi atas crankshaft tersebut.

c.    Jika komponen yang vital dan hanya dapat dilakukan pengechekan visual bagian luar maka sangat perlu dibantu oleh mekanik. Misalkan Engine (Mesin) yang masih unrecondition (belum rekondisi) maka dilakukan pengechekan atas kelengkapan komponen dan suku cadang, kondisi Crankshaft, kondisi Engine / Cylinder Block (Bodi Mesin), dan lain – lain.

d.    Jika komponen yang tidak besar atau terkait dengan electric (listrik) maka dapat dilakukan pengecheckan sederhana. Misalkan Turbocharger dapat dilakukan pengechekan dengan memutar dan mendengarkan suara yang keluar atau misalkan Starting Motor (Motor Stater) dengan menggunakan Batere / Accu akan dapat melihat fungsinya.

e.    Dan lain sebagainya.

       Pada umumnya penjual tidak menjelaskan ke pelanggan kondisi suku cadang dan komponen, maka pelanggan harus melakukan pengecheckan secara hati-hati. Penjual akan memberikan jaminan untuk suku cadang dan komponen tertentu saja, maka jika tidak sesuai jaminannya suku cadang dan komponen dapat ditukar / dikembalikan. Namun demikian sangat jarang terjadi masalah dalam transaksi suku cadang dan komponen bekas pakai atau copotan. Serta jika pelanggan sudah pernah melakukan transaksi tersebut maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

       Beberapa jenis suku cadang dan komponen yang sangat sering ditransaksikan, yaitu :

A.    Suku Cadang                                        B. Komponen

-      Piston                                                 - Engine Assy

-      Crankshaft                                          - Transmission

-      Connecting Rod                                    - Travel Motor

-      Engine / Cylinder Block                          - Axle

-      Cylinder Head                                       - Fuel Injection Pump

-      Dan lain – lain                                      - Dan lain - lain

       Suku cadang dan komponen bekas tersebut, berasal dari alat berat dan truk yang ada di dalam negeri tetapi banyak sekali yang di datangkan dari luar negeri (import). Di negara maju seperti Amerika, Australia, dll pemakaian suku cadang dan komponen bekas cukup banyak sekali. Tidak jarang pembeli dari luar negeri mencari suku cadang dan komponen bekas ke Indonesia.     

       Pada kenyataannya untuk mendapatkan suku cadang dan komponen bekas pakai atau copotan tidak semudah seperti mendapatkan yang baru. Maka diperlukan supplier yang handal dalam mendapatkan suku cadang dan komponen bekas pakai atau copotan, memberikan pilihan / alternatif, dan membantu dalam melakukan pengecheckan / pengetesan serta memberikan konsultasi serta solusi terbaik.

 

Ditulis oleh : Tractor-Truck.Com

Share this article:

">
Continue reading
1336 Hits
0 Comments

II.8 Jenis Spare Part / Suku Cadang

 

2.       Consumable Parts – General yaitu suku cadang yang habis masa pakainya dikarenakan :

a.        Terjadi keausan yang diakibatkan oleh bergeseknya dengan benda lain, contohnya Lining Brake (Sepatu Rem), Carbon Brush (Sikat Arang), Bearing (Bantalan), Clutch (Kopling), dll.

b.      Terjadi kerusakan dikarenakan menanggung beban kerja, contohnya Rubber Bushing / Torque Rod, Engine Mounting, Leaf Spring, Shock Breaker, dll.

c.       Terjadi keausan dan pengerasan di suku cadang tersebut diakibatkan umur dan suhu panas, contohnya V-Belt, Oil Seal, O-Ring, Hose, dll

d.      Terjadi hubungan pendek atau putus untuk suku cadang yang berhubungan dengan electric (listrik) dikarenakan masa pakainya dan kelelahan bahan material, contohnya Lamp, Fuse, Relay, Switch, Batere (Accu), dll

 

3.       Consumable – GET (Ground Engaging Tool) umumnya suku cadang ini di alat berat yaitu suku cadang yang habis terpakai dikarenakan terjadi gesekan dengan tanah, pasir dan batu maka mengakibatkan keausan, contohnya Tooth Bucket, Point Ripper, Cutting Edge, End Bit, Protector, dll.

 

4.       Consumable – Undercarriage yaitu suku cadang yang habis terpakai dikarenakan alat berat dan truk dioperasikan / dijalankan maka mengakibatkan keausan, contohnya Tyre (Ban), Track Link, Track Roller, Idler, dll.

 

5.       Minor Repair yaitu suku cadang yang diperlukan untuk melakukan suatu perbaikan yang dikarenakan terjadi kerusakan sederhana / kecil yang diakibatkan suatu kejadian (accident).

 

6.       Major Repair yaitu suku cadang yang diperlukan untuk melakukan suatu perbaikan yang dikarenakan terjadi kerusakan berat / besar yang diakibatkan suatu kejadian (accident).

 

7.       Component Overhaul / Recondition yaitu suku cadang yang diperlukan untuk memperbaiki suatu komponen saja (misalkan Engine, Transmission, Final Drive, Rear Axle, dll) agar mengembalikan fungsi dan performance (unjuk kerja).

 

8.       General Overhaul yaitu suku cadang yang diperlukan untuk memperbaiki seluruh bagian atau komponen yang ada di alat berat atau truk, agar mengembalikan fungsi dan performance. Umumnya ini dilakukan jika alat berat atau truk sudah rendah sekali fungsi dan performance atau alat berat atau truk rencana dijual.

       Pengelompokan beberapa jenis suku cadang  seperti diatas untuk dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan, yaitu :

a.       Untuk kelompok 1, 2 dan 3 adalah yang layak untuk mempunyai stock yang memadai untuk mendukung operasional alat berat atau truk.

b.      Untuk kelompok 3 dan 4, mengingat suku cadang tersebut :

                     i.            Dapat diprediksi / direncanakan waktu penggantian sesuai pengalaman di lapangan, maka seminimal mungkin stock di gudang.

                   ii.            Harganya mahal maka perlu perencanaan dalam pembeliannya agar tidak mengganggu kas (cash flow) perusahaan.

                  iii.            Barangnya umumnya berat maka sulit dan sebagian tidak mungkin dikirim via udara / pesawat, walaupun memungkinkan dikirim via udara maka biayanya pengiriman akan mahal serta dapat lebih mahal dari harga suku cadang tersebut.

                 iv.            Barangnya umumnya besar maka membutuhkan lokasi penyimpanan (gudang) yang cukup besar juga serta suku cadang sebaiknya terlindung dari sinar matahari dan hujan secara langsung. Untuk beberapa suku cadang misalkan Track Link, dalam memindahkan barang tersebut memerlukan alat bantu (Chain Block / Fork lift / atau lainnya).

 

c.       Kelompok 5, 6, 7 dan 8, mengingat sangat bervariasi sekali suku cadang yang dibutuhkan meskipun untuk komponen atau alat berat atau truk yang sama. Dengan kondisi tersebut maka sangat hati – hati sekali dan jeli apabila membeli suku cadang yang termasuk dalam kelompok ini. Pada umumnya pembelian suku cadang untuk kelompok ini, menjadi salah satu penyebab terjadinya dead stock (stock mati), yang pada akhirnya merupakan kerugian perusahaan.

       Dengan demikian diperlukan kehati – hatian dalam melakukan stock di gudang dengan selalu mengevaluasi suku cadang yang dibeli termasuk dalam kelompok yang mana. Banyak sekali kejadian stock suku cadang menumpuk tetapi sebenarnya bukan termasuk suku cadang yang dalam kelompok untuk di stock. Dalam hal ini diperlukan tingkat ketersedian stock yang optimum dalam memenuhi permintaan atau kebutuhan suku cadang dari lapangan. “Jangan dan hindari mengambil alih kewajiban atau fungsi dari distributor / agen / supplier suku cadang, karena akan memerlukan biaya besar yang kurang bermanfaat”.

 

Ditulis oleh : Tractor-Truck.Com

Share this article:

">
Continue reading
1480 Hits
0 Comments

II.9 Kriteria Spare Part / Suku Cadang

2.    Medium moving adalah suku cadang yang sering diminta / dibutuhkan dalam pengoperasian alat berat atau truk. Umumnya suku cadang yang termasuk dalam kelompok consumable dan minor repair.

3.    Slow moving adalah suku cadang yang jarang diminta / dibutuhkan dalam pengoperasian alat berat atau truk. Umumnya suku cadang yang termasuk dalam kelompok minor dan major repair.

4.    Dead stock adalah suku cadang yang sangat jarang diminta / dibutuhkan dalam pengoperasian alat berat atau truk. Umumnya suku cadang yang termasuk dalam kelompok major repair, component dan general overhaul.

       Kriteria di atas dapat ditentukan sendiri berdasarkan pengalaman dilapangan, misalkan pengelompokan kriteria yaitu :

a.    Fast Moving        : suku cadang yang mempunyai permintaan 3 – 4 kali dalam sebulan.

b.    Medium Moving    : suku cadang yang mempunyai permintaan 1 – 2 kali dalam sebulan.

c.    Slow Moving        : suku cadang yang mempunyai permintaan 1 kali dalam 3 bulan.

d.    Dead Stock         : suku cadang yang sudah tidak mempunyai permintaan dalam 3 bulan lebih

      Pada prinsipnya jika menginginkan mempunyai stock di gudang agar dapat mendukung operasional alat berat atau truk maka suku cadang yang termasuk Fast Moving 70% dan Medium Moving 30% saja. Perlu dihindari untuk mempunyai stock suku cadang yang termasuk kriteria Slow Moving dan Dead Stock. 

      Kriteria dari suku cadang akan terjadi pergeseran dari waktu ke waktu. Namun sering terjadi pergerakan suku cadang dari Fast Moving menjadi Slow Moving atau Dead Stock secara tiba – tiba dalam suatu periode. Salah satu contoh pada permulaan pengoperasian suatu proyek terjadi permintaan yang sering sekali pada suku cadang Kaca Depan untuk Truk dikarenakan sering pecah. Kejadian ini dalam kurun waktu beberapa bulan mengkibatkan Kaca Depan termasuk kriteria Fast Moving, maka dilakukan stock sesuai kebutuhan rata-rata. Ternyata pecahnya Kaca Depan dikarenakan batu loncat yang terjepit disela – sela ban belakang truk, karena memakai ban ganda (double) dan sewaktu truk pada kecepatan tertentu batu tersebut dapat terlontar. Setelah dilakukan perbaikan jalan untuk mengurangi adanya batu di jalan akibat jalan rusak serta menjaga jarak antara truk untuk kecepatan tertentu maka sangat jarang terjadi atau tidak pernah terjadi lagi Kaca Depan pecah, maka Kaca Depan dalam beberapa bulan kedepan akan menjadi Slow Moving ataupun Dead Stock. Disinilah perlu suatu analisa manual dan mengetahui secara pasti pergerakan suku cadang agar terhindar dari salah dalam memperkirakan pergerakan kriteria. Jika terlambat dalam menyetop dalam pengisian stock bulanan atas Kaca Depan maka Kaca Depan akan menjadi Dead Stock yang nantinya hanya tersimpan di gudang saja, dan nantinya akan dibukukan sebagai kerugian / biaya saja.        

       Pengelompokan seperti di atas sebaiknya dilakukan dengan bantuan komputer dan menggunakan system inventory sederhana jika jumlah itemnya cukup banyak. Akan tetapi tetap harus dilakukan penge-check-an terlebih dahulu secara manual karena ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Dengan adanya pengelompokan maka memudahkan dalam mengambil keputusan dalam pembelian suku cadang. Penjelasan mengenai Inventory akan dibahas lebih lanjut.

 

Ditulis oleh : Tractor-Truck.Com

Share this article:

">
Continue reading
1412 Hits
0 Comments

II.10 Suku Cadang Replacement (Persamaan atau Pengganti)

Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE Dalam penulisan

Share this article:

">
Continue reading
1369 Hits
0 Comments

II.11 Memanfaatkan Suku Cadang dan Komponen Bekas

I.            Suku Cadang :                                  II.       Komponen :

a.    Connecting Rod                                a. Cylinder Head Assy

b.    Piston (yang masih bagus)                  b. Starting Motor

c.    Flywheel                                         c. Alternator

d.    Housing Flywheel                              d. Fuel Injection Pump

e.    Intake & Exhaust Manifold                  e. Water Pump

f.     Fan                                                f. Oil Pump

g.    Pulley                                             g. Oil Cooler

h.    Liner (yang masih bagus)                   h. Steering Pump

i.      Valve                                              i. Air Compressor

j.     Dll                                                  j. Dll

       Sebelum suku cadang dan komponen dapat dikatakan layak dipakai, maka perlu dilakukan suatu check baik secara visual maupun dengan alat bantu. Misalkan untuk suku cadang Piston secara visual, banyaknya dan kedalaman atas baret (scratch) di permukaannya. Sedangkan Starting Motor dengan melihat kondisi secara luar secara keseluruhan dan ditest dengan dihubungkan ke aki (accu / batere), maka dapat diketahui apakah dapat berfungsi secara normal. Namun untuk mengetahui kondisi beberapa suku cadang dan komponen, perlu dilakukan dan bantuan bengkel (seperti bengkel bubut, bengkel kalibrasi, dll).

       Khusus untuk komponen yang telah tidak layak dipakai atau rusak, bukan berarti langsung dibuang tetapi diusahakan apakah masih dapat diperbaiki. Misalkan Starting Motor rusak dikarenakan switch – engage rusak, maka perlu diganti saja switch – engage maka starting motor dapat berfungsi kembali normal. Jika ternyata kumparan yang di dalam staring motor terbakar, itupun masih dapat dilakukan gulung ulang kumparan tersebut d bengkel dynamo. Jadi semaksimal mungkin dilakukan perbaikan yang tentunya biayanya tidak mahal dibandingkan dengan harga komponen tersebut.

       Demikian juga suku cadang yang ada di dalam komponen yang rusak, tetap masih ada beberapa suku cadang yang masih dapat dipergunakan. Misalkan Alternator, maka ada yang masih dapat dimanfaatkan yaitu regulator IC, motor assy, pulley, fan, dll. Disinilah diperlukan sedikit pengetahuan, baik mengenai suku cadang maupun komponen. Dimana pengetahuan tersebut dapat dengan mudah untuk mendapatkan jika selalu mempelajari sedikit demi sedikit fungsi dari masing – masing suku cadang dan komponen.

       Suku cadang dan komponen sangat banyak sekali yang masih dapat dimanfaatkan walaupun kalau dilihat seperti barang yang tidak berguna lagi. Memanfaatkan suku cadang dan komponen bekas adalah salah satu usaha dalam mengendalikan biaya pemakaian suku cadang, disamping usaha – usaha yang lain. Nanti akan dibahas juga, bagaimana mengendalikan biaya pemakaian suku cadang.  

 

Ditulis oleh : Tractor-Truck.Com

 

Share this article:

">
Continue reading
1393 Hits
0 Comments

II.12 Umur Suku Cadang

      Walaupun suku cadang tersebut masih baru tetapi jika sudah terlalu lama maka tetap tidak dapat dipakai, misalkan suku cadang yang mengandung karet maka akan terjadi retak – retak baik dibagian permukaan maupun sampai dengan bagian dalam. Contohnya : Seal, O-Ring, Hose, V-Belt, Gasket, dll. Perlu hati – hati dikarenakan banyak penjual / supplier yang memberikan suku cadang dengan harga murah, tetapi pada kenyataannya suku cadang tersebut tidak dapat dipakai atau kalau dipaksakan untuk dipakai maka akan pendek waktu penggantiaannya atau dapat menurunkan performance (unjuk kerja) komponen atau alat secara keseluruhan.

       Sementara ada beberapa suku cadang baru yang umurnya menjadi pendek, beberapa faktor yang dapat memperpendek umur suku cadang, antara lain :

1.    Cahaya matahari, hindari cahaya matahari langsung terkena suku cadang yang mengandung unsur karet, kertas dan plastik, suku cadang electric, dll.

2.    Air, dapat mengakibatkan karat pada bagian permukaan suku cadang dan karat juga dapat masuk kebagian dalam. Ini khususnya untuk suku cadang yang memakai unsur besi.

3.    Kelembaban berlebihan, dapat mengakibatkan pengembunan pada suku cadang yang selanjutnya mengakibatkan bercak – bercak karat pada suku cadang yang memakai unsur besi.

4.    Debu, jika dilakukan pembersihan secara berkala maka debu tidak jadi masalah. Apabila debu menebal dan lembab maka juga mengakibatkan bercak – bercak karat pada suku cadang yang memakai unsur besi.

5.    Minyak (solar, minyak tanah, minyak rem, minyak power steering, dll), oli dan gemuk (grease), ada beberapa suku cadang yang tidak boleh terkena minyak khususnya suku cadang yang mengandung unsur karet, kertas dan plastik.

6.    Cairan kimia (accu zuur, coolant, dll), baik suku cadang yang mengandung unsur karet, plastic, kertas maupun besi.

7.    Guncangan, khususnya untuk suku cadang electric harus dihindari

       Jadi perlu penyimpanan dan penataan suku cadang yang baik agar terhindar dari sesuatu yang memperpendek umur suku cadang baru. Hal ini akan dibahas lebih lanjut dalam hal Gudang.

 

Ditulis oleh : Tractor-Truck.Com      

Share this article:

">
Continue reading
1355 Hits
0 Comments

II.13 Harga Suku Cadang

       Kalau membahas “Harga” suku cadang maka beberapa faktor yang membentuk harga tersebut, yaitu :

1.    Material atas bahan suku cadang tersebut

2.    Tingkat kesulitan dan kerumitan dalam proses produksi

3.    Jumlah suku cadang tersebut sekali produksi (semakin mass production / produksi masal maka semakin murah biaya produksi)

4.    Biaya tenaga kerja di Negara asal suku cadang tersebut diproduksi

5.    Biaya transportasi atau pengiriman

6.    Pajak yang meliputi Bea Masuk dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

7.    Jumlah tingkat dari jalur distribusi

8.    Biaya Over Head meliputi biaya inventory, biaya gudang, biaya atas resiko – resiko, biaya asuransi, biaya administrasi, biaya depresiasi, biaya tenaga tidak langsung, dll

9.    Keuntungan dari masing – masing jalur distribusi

10. Dll.

       Misalkan Suku Cadang yang sama dari Pabrik pembuat yang sama, maka faktor nomor 1 sampai 5 adalah sesuatu yang tetap. Mengingat setiap pembeli yang membeli dari Pabrik langsung harus membayar dengan harga yang sama, kalaupun berbeda dikarenakan besaran “Diskon” saja tergantung besarnya jumlah pembelian. Sedangkan nomor 6 yaitu yang terkait dengan Pajak, saat ini dan kedepannya sudah hampir menjadi faktor yang tetap karena :

-      Bea Masuk untuk suku cadang sudah banyak yang mendekati 0% - 5% saja, jadi akan menurunkan sekali tingkat penyelundupan dari sebelumnya

-      Dengan pemberlakuan pajak yang semakin baik dari Dirjen Pajak, maka seluruh transaksi harus mengenakan PPN 10%

-      Adanya rencana Pasar Bebas Asean dan Asia

Misalkan dianggap dari nomor 1 sampai dengan 6 adalah sesuatu yang tetap, maka total jumlah biaya adalah A. Dari dasar total jumlah biaya A akan ditambahkan dengan faktor variabel (tidak tetap) nomor 7 sampai dengan 9.

 

      Hal yang menjadi faktor (variabel) tidak tetap yang mengakibatkan harga jual antara penjual yang berbeda adalah nomor 7 sampai 9, sedikit pembahasan yaitu :

a.    Jumlah tingkat dari jalur distribusi yaitu sama halnya “suku cadang tersebut sudah dijual dari tangan ke berapa”. Semakin banyak tingkatnya maka akan semakin mahal / tinggi harga jualnya karena setiap jalur distribusi akan membebankan biaya over head dan keuntungan. Misalkan suku cadang diproduksi pada pabrik di Negara Korea, maka aka ada jalur distribusi :

                      i.        Pada umumnya Pabrik akan menjual ke Distributor di Negara Korea

                     ii.        Distributor di Negara Korea menjual ke Distributor di Negara Singapore (karena umumnya Distributor Singapore adalah sebagai distributor yang melayani Negara Asia Tenggara dan Pasifik)

                    iii.        Distributor Singapore menjual ke Distributor Indonesia yang berkantor pusat di Jakarta

                   iv.        Distributor Jakarta akan menjual ke Distributor Cabang di daerah atau propinsi

                    v.        Distributor daerah atau propinsi menjual ke pemakai langsung.

Dari contoh di atas terdapat 5 tingkat dari jalur distribusi yang harus dilalui sebelum suku cadang tersebut sampai dengan pemakai dengan sejumlah harga yang harus dibayarkan. Jika setiap distributor / tingkat membebankan biaya overhead dan keuntungan sebesar 10% saja dari harga perolehan, maka total dengan 5 tingkat jalur distribusi sederhana saja menjadi 50%. Pemakai harus membayar A + 50% = 150%A (memakai perhitungan sederhana saja). Pada kenyataannya distributor akan membebankan lebih dari 10%, karena tidak akan cukup besaran 10 % sudah termasuk keuntungan dan membiayai overhead.

b.    Biaya Overhead untuk masing-masing perusahaan akan berbeda, baik apa saja yang termasuk biaya overhead maupun secara pola pembebanan dan perhitungannya. Semakin besar suatu perusahaan, umumnya biaya overhead yang dibebankan ke harga suku cadang juga semakin besar. Salah satu alasan adalah banyak sekali terjadi ketidak effisienan (pemborosan) disetiap lini organisasi untuk perusahaan besar yang umumnya memakai pola organisasi piramida lancip. Contoh kecil, pada waktu suku cadang datang dari luar negeri memakai packaging yang cukup bagus dan kuat, namun dengan dibuka secara sembarangan untuk mengeluarkan isinya. Pada waktu melakukan pengiriman lagi ke distributor di daerah atau propinsi maka membuat packaging baru lagi karena packaging lama tidak bisa atau tidak mau dipakai lagi. Jadi akan terjadi biaya tambahan untuk pembuatan packaging baru yang berpengaruh ke total biaya overhead. Itu hanya salah satu saja contoh kecil, masih sangat banyak lagi baik contoh kecil maupun besar kejadian pemborosan.

 

c.    Keuntungan dari masing – masing jalur distribusi, maksud disini bukan keuntungan kotor (gross profit) tetapi keuntungan besih (net profit). Mengingat didalam gross profit terkandung di dalamnya biaya overhead. Keuntungan suatu perusahaan merupakan hak dan tujuan dari setiap perusahaan yang bukan bergerak di bidang sosial. Keuntungan bersih selalu dibandingkan dengan total jumlah penjualan dan dengan modal yang dipergunakan oleh perusahaan. Perusahaan selalu menginginkan semakin besar persentasenya agar dapat tumbuh (growth) dan memberikan deviden kepada pemegang saham. Justru umumnya keuntungan kotor sering tergerus atau terkuras oleh biaya overhead yang diakibatkan oleh ketidak effisienan dalam operasional perusahaan, hal ini mengakibatkan penurunan baik persentase maupun jumlah keuntungan perusahaan. Banyak perusahaan agar keuntungan bersih tidak turun atau minimal tetap atau naik baik secara jumlah maupun persentase, maka menaikkan jumlah maupun persentase keuntungan kotor dan akan langsung berdampak dengan naiknya harga jual suku cadang.

 

       Dapat disimpulkan bahwa untuk barang yang sama dengan pabrik pembuat yang sama, harga jual dari beberapa penjual akan berbeda – beda tergantung dengan jumlah tingkat jalur distribusi, biaya overhead (tingkat effisiensi) dan keuntungan yang ingin didapat oleh penjual. Hindari pembeli untuk membayar mahal harga suku cadang dikarenakan mata rantai jalur distribusi yang panjang dan ketidak effisienan dari perusahaan penjual / distributor. Dalam hal ini dibutuhkan orang yang dibagian pembelian yang handal agar membeli suku cadang dengan harga sesuai dengan kualitas yang didapat. Maka perlu menjadi pertimbangan atas komentar dari banyak kalangan pembeli dan pemakai suku cadang, “……. Kalau beli suku cadang fast moving dan medium moving jangan di distributor karena mahal, tetapi membeli barang yang slow moving di distributor karena di penjual non distributor jarang ada stock-nya ….” .

 

Ditulis oleh : Tractor-Truck.Com

Share this article:

">
Continue reading
1266 Hits
0 Comments

II.14 Biaya Pemakaian Suku Cadang Meledak

       Stop saling menyalahkan !. Sekarang diurai dan dirunut, mengapa biaya pemakaian suku cadang meledak ? Akan banyak bagian ataupun orang yang terlibat dan berkonstribusi yang mengakibatkan kejadian tersebut, antara lain :

1.    Operator / supir dari alat berat atau truk, karena mereka dapat mengakibatkan kerusakan yang mengakibatkan banyak pemakaian suku cadang. Sangat banyak sekali kejadian operator melakukan mis-operation (salah dalam pengoperasian) dan mis-application (salah dalam pengaplikasian), contoh operator excavator sewaktu jam makan siang untuk makan ke mess / kantin makan menggunakan excavator padahal excavator tersebut tidak diperuntukkan kerja dengan kondisi banyak berjalan. Sang operator tidak menyadari bahwa excavator yang dipakai untuk makan siang harganya lebih mahal dari mobil Mercedes Benz, sementara atasan / bos / pemilik saja belum tentu memakai mobil jenis tersebut. Excavator dalam berjalan menggunakan travel motor (final drive) yang digerakkan oleh hydraulic (oli). Jika sering dipergunakan untuk travelling (jalan) akan mempercepat baik keausan maupun kerusakan suku cadang bagian dalam travel motor.

 

2.    Mekanik, karena mereka dapat melakukan mis-maintenance (kesalahan dalam melakukan pemeliharaan) dan mis-repair (kesalahan dalam melakukan perbaikan). Sering kali terjadi agar alat berat atau truk pada saat rusak, oleh mekanik “…. coba diakal – akalin agar dapat cepat operasi lagi….”, tetapi pada kenyataan tindakan tersebut akan berakibat terjadi kerusakan yang banyak membutuhkan suku cadang. Juga mekanik yang hanya menjadi tukang ganti saja, tanpa menganalisa mengapa kerusakan tersebut dapat atau sering terjadi. Umumnya mekanik hanya dituntut agar alat berat atau truk cepat / segera beroperasi kembali, jadi menjalankan sistem break down maintenance (pemeliharaan dilakukan pada saat terjadi kerusakan) bukan schedule maintenance (pemeliharaan dilakukan secara terjadwal / terencana).

 

3.    Bagian pengelolaan atau pembelian, untuk menekan biaya pemakaian suku cadang agar tidak meledak maka dalam melakukan pembelian suku cadang hanya mempertimbangkan harga yang paling murah saja. Tanpa mempertimbangkan fungsi, kualitas, posisi suku cadang, apakah wajar suku cadang tersebut diganti, dll. Mekanik hanya melakukan pemasangan saja atas suku cadang yang sudah dibeli, disebabkan mekanik merasa tidak diikut sertakan dalam pemilihan suku cadang. Contoh, sewaktu dilakukan penggantian Ring Piston yang ada di Engine dengan suku cadang kualitas rendah / imitasi karena harganya murah, maka dapat mengakibatkan keausan yang cepat pada Ring Piston tersebut atau dapat mengakibatkan baret (scratch) pada Liner. Hal ini akan berdampak pada performance (unjuk kerja) dari alat berat dan truk.

 

4.    Bagian keuangan, yang hanya concern terhadap budget dan penurunan biaya saja. Berusaha selalu menekan bukan mengendalikan biaya pemakaian suku cadang padahal alat berat atau truk yang umurnya semakin lama akan membutuhkan suku cadang penggantian lebih banyak dibandingkan masih dalam kondisi baru. Belum lagi jika suku cadang untuk pemeliharaan rutin juga budget-nya ditekan, maka tinggal menunggu bom biaya pemakaian suku cadang meledak saja.

 

5.    Bagian produksi, yang mementingkan supaya alat berat atau truk selalu beroperasi walaupun dengan performace (unjuk kerja) yang dari alat kecenderungan menurun atau apa adanya. Ini juga awal dari bencana meledaknya biaya pemakaian suku cadang serta memperpendek umur pakai alat berat atau truk. Pada umumnya bagian produksi lebih berwenang dari mekanik / pengelola alat dalam menentukan apakah alat berat atau truk boleh atau harus dihentikan operasinya, untuk dilakukan pemeliharaan atau perbaikan.     

 

6.    Bos atau pemilik, yang selalu cerewet agar alat berat atau truk harus cepat beroperasi tanpa mengindahkan kondisinya dan marah – marah jika banyak melakukan pembelian suku cadang walaupun sebenarnya jelas – jelas dibutuhkan. Umumnya hanya mengejar target produksi, berapa keuntungan yang didapat serta tingkat pengembalian modal saja.

 

       Dari penjelasan di atas jelas sekali banyak pihak yang berkonstribusi atas kejadian biaya pemakaian suku cadang meledak. Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam mengendalikan biaya pemakaian suku cadang, yaitu :

1.    Membuat buku riwayat setiap alat yang berisikan yang mencakup hal pemeliharaan, kerusakan, pemakaian suku cadang, kondisi hasil penge-chek-an, dll (hal ini akan dibahas tersendiri).

2.    Melakukan pembenahan organisasi perusahaan yang terstruktur melalui, antara lain :

a.    Pembahasan yang terjadwal antar bagian dalam rangka membahas masalah dan aktivitas perbaikan yang harus dilakukan.

b.    Mengevaluasi atas kompetensi dari setiap bagian / orang, selanjutnya dievaluasi peningkatan kompetensi baik dengan pelatihan (training) secara internal maupun eksternal.

c.    Membuat Uraian Kerja (Job Description) dan KPI (Key Performance Indicator / Kunci Indikator Unjuk Kerja) yang harus dicapai.

d.    Memberikan suatu kewenangan dan tanggung jawab yang tidak hanya pada setiap bagian tetapi lintas bagian tentunya harus mempunyai komandan yang jelas

e.    Dll (Hal ini akan dibahas lebih lanjut mengenai organisasi)

3.    Membuat semua bagian / orang berpikir untuk berusaha mencari solusi penyelesaian dari pada membuang energi dan pikiran mencari pihak yang melakukan salah, tentunya yang melakukan kesalahan harus menyadari serta membuat langkah – langkah perbaikan.

4.    Dll.

       Salah satu contoh kecil tetapi berakibat fatal dan ini hanya sebagai pelajaran agar jangan mengalami hal ini :

-      Operator alat berat atau truk berpikir bahwa hanya bertugas untuk mengoperasikan saja dan melakukan pemeliharaan asal saja. Contohnya membersihkan Air Filter (Filter Udara). Operator melakukan pembersihan dengan angin dari kompresor tetapi tidak terjadwal.

-      Mekanik berpikir hanya melakukan tugas perbaikan kalau terjadi kerusakan saja, serta selalu sibuk menangani perbaikan yang setiap hari terjadi. Tugas membersihkan Air Filter adalah tugas dari operator.

-      Air Filter harusnya boleh dilakukan pembersihan hanya beberapa kali saja, memang periode penggantian Inner (Air Filter) jika Outer (Air Filter) sudah 2 kali ganti. Biasanya harusnya sudah dilakukan penggantian tetapi tidak dilakukan penggantian dan hanya selalu dibersihkan saja.

-      Debu dan kotoran kecil maka akan masuk ke ruang pembakaran dan akan menimbulkan garet (scratch) pada dinding liner yang bergesekan dengan ring piston.

-      Dampaknya oli akan naik dan ikut terbakar, yang mengakibatkan oli akan selalu berkurang.

-      Oli berkurang akan semakin cepat jika debu dan kotoran selalu masuk serta akan menumpuk di ruang pembakaran. Mengakibatkan garet akan semakin dalam dan semakin banyak.

-      Mengingat mekanik selalu asyik dengan tugas perbaikan serta operator berpikir pemeliharaan bukan tugasnya, maka oli akan habis terbakar dan fatal adalah Engine Jammed (macet).

-      Biaya perbaikan jika Engine Jammed akan besar sekali dan sering pada akhirnya dilakukan penggantian Engine dikarenakan sudah tidak layak / ekonomis dilakukan perbaikan.

-      Jika sudah terjadi demikian bos / pemilik akan marah – marah tetapi sudah terlambat.

       Jika dibandingkan penggantian Air Filter yang terjadwal sesuai rekomendasi pabrik pembuat akan sangat murah sekali dibandingkan biaya suku cadang untuk perbaikan atau penggantian engine. Pada kenyataannya kejadian di atas sering terjadi.

 

Ditulis oleh : Tractor-Truck.Com

Share this article:

">
Continue reading
1331 Hits
0 Comments

II.15 Jaminan Ketersedian Pabrik dan Distributor atas Suku Cadang

       Sebelum memutuskan untuk membeli alat berat atau truk, perlu juga dibahas apakah alat berat atau truk model yang akan dibeli dalam kurun waktu dekat akan dihentikan (discontinue) dan jaminan ketersedian pabrik dan distributor atas suku cadang. Hal ini menjadi salah satu pertimbangan.

       Apabila ternyata tetap memutuskan melakukan pembelian atas alat berat atau truk yang dalam waktu dekat akan dihentikan produksinya, maka sudah mempertimbangkan kesulitan yang akan dihadapi nantinya. Namun setiap kesulitan ada solusi untuk mengatasinya. Jika baik dalam kurun waktu jaminan walaupun sudah lewat kurun waktu jaminan, membutuhkan suku cadang tetapi sulit untuk mendapatkan maka ada beberapa solusinya, antara lain :

1.    Diusahakan untuk memperbaiki suku cadang yang rusak, jika memungkinkan.

2.    Mencari persamaan atau pengganti dengan menggunakan contoh suku cadang yang rusak.

3.    Mencari suku cadang copotan / bekas yang sesuai dengan suku cadang yang rusak.

4.    Sebagian suku cadang dapat dibuat di lokal dengan menggunakan contoh ukuran dan dimensi suku cadang yang rusak.

5.    Melakukan modifikasi atas suku cadang rusak termasuk suku cadang yang terkait.

6.    Dll

       Pada kenyataan di lapangan, umumnya lebih cepat dan murah jika mencari solusi seperti di atas, dari pada harus memesan (indent) ke distributor atau pabrik yang memakan waktu yang cukup lama dan mahal harganya. Dalam hal ini diperlukan supplier yang handal agar dapat memberikan saran dan solusi untuk mengatasi masalah suku cadang.

 

Ditulis oleh : Tractor-Truck.Com

Share this article:

">
Continue reading
1376 Hits
0 Comments

II.16 Jaminan atau Garansi Suku Cadang

       Pada prinsipnya sulit memberikan jaminan atau garansi atas suku cadang, karena banyak sekali mempengaruhi faktor kerusakan atas suku cadang tersebut serta sulit untuk melakukan pembuktiaannya. Ada beberapa contoh, antara lain :

1.    Oil Filter, yang mana suku cadang ini berfungsi sebagai penyaring partikel yang terkandung di dalam oli sampai dengan ukuran micron tertentu. Jika terjadi mampet (blocking) di oil filter maka fungsi penyaringannya justru bagus. Mampet di oil filter dapat disebabkan oli di engine kotor atau partikel yang disaring ukuran micron-nya terlalu kecil.

2.    Leaf Spring (per daun), terjadi patah sewaktu dioperasikan maka beberapa penyebab antara lain :

a.    Material weakness (kelemahan material) atas suku cadang tersebut, atau

b.    Shockbreaker tidak berfungsi dengan baik, atau

c.    Beban dari truk berlebih, atau

d.    Jalan yang dilalui terlalu jelek.

3.    Salah satu Gear di axle, setelah dilakukan penggantian gear pada beberapa periode ternyata terjadi rontok di beberapa gear yang ada di dalam axle. Sulit dibuktikan kerusakan diakibatkan oleh gear yang baru diganti atau gear lama yang tidak dilakukan penggantian.

4.    Track link (undercarriage) terjadi keausan yang cepat sekali dan membuat umurnya pendek, kondisi tersebut dikarenakan antara lain :

a.    Heat treatment atas track link tidak bagus dan sangat tipis, atau

b.    Operator jarang melakukan pembersihan atas lumpur, tanah atau kotoran yang menyangkut di track link, atau

c.    Di daerah tersebut jenis tanahnya banyak mengandung pasir atau kerikil halus.

       Dari contoh di atas sulit untuk melakukan pembuktian, jika dilakukan ke laboratorium pengetesan maka biayanya mahal. Umumnya dilakukan analisa hanya berdasarkan pengamatan visual saja. Penyelesaian jaminan dan garansi juga bermacam – macam jenisnya, misalkan :

-      Diganti dengan suku cadang yang baru.

-      Diganti tetapi harus menambah biaya dengan menggunakan sistem prorata.

-      Diganti dengan suku cadang copotan yang sesuai karena suku cadang yang rusak sudah dipakai cukup lama.

-      Diganti dengan uang karena pembeli tidak mau diganti dengan suku cadang yang baru dengan merek yang sama, khawatir terulang kembali kejadiannya.

       Tentunya pihak pabrik / distributor / supplier tidak mudah melakukan penggantian tersebut karena mereka juga akan melakukan investigasi dan analisa terlebih dahulu. Waktu yang diperlukan untuk melakukan investigasi dan analisa akan memakan waktu yang cukup lama. Biasanya pihak pembeli tidak sabar untuk menunggu dan menggantikan suku cadang dengan yang baru, agar alat berat atau truk dapat segera beroperasi.

       Dari penjelasan di atas, perlu diperhatikan bahwa jaminan atau garansi atas suku cadang tersebut diberikan untuk memberikan rasa aman dari pihak pembeli atau justru sebagai media untuk mencari alasan agar pihak penjual dapat terlepas dari tanggung jawab menggantinya. Sebenarnya yang perlu diperhatikan adalah suku cadang yang dibeli tersebut merupakan suku cadang yang vital atau tidak. Jika merupakan suku cadang yang vital maka belilah suku cadang dengan kualitas yang bagus, namun jika tidak vital maka tidak jadi masalah atas kualitas suku cadang yang akan dibeli (Hal ini akan dibahas lebih lanjut).

       Dengan demikian jaminan atau garansi atas suku cadang yang dibeli menjadi sesuatu yang kurang penting lagi, karena banyak sekali suku cadang yang dibutuhkan sebenarnya tidak memerlukan jaminan atau garansi. Contohnya seal, gasket, bolt, metal, bushing, spring, clutch, pad brake, dll.

 

Ditulis oleh : Tractor-Truck.Com

Share this article:

">
Continue reading
1377 Hits
0 Comments

II.17 Suku Cadang yang tidak Digaransi

-          Kumparan / Coil

-          Sekering / Fuse

-          Relay

-          Horn

-          Motor wiper

-          Monitor

-          Metering / Electric Card / Electric Control Unit

-          Dll

 

2.    Suku cadang yang terbuat dari karet, plastic atau campurannya

-          Seal

-          O-Ring

-          V-Belt

-          Hose

-          Gasket

-          Rubber mounting

-          Rubber Bushing / Torque Rod

-          Ban / Tire

-          D

       Sebenarnya selain sulit untuk membuktikan penyebab kerusakaanya, suku cadang tersebut sangat mudah sekali rusak. Misalkan untuk suku cadang elektrik dikarenakan hubungan arus pendek, terjatuh, terkena guncangan yang kuat, dll. Sedangkan suku cadang yang terbuat dari bahan karet, plastik atau campurannya dikarenakan sobek / putus karena terjepit sewaktu pemasangan, terkena cairan minyak atau lainnya, pecah disebabkab beban berlebih, dll.

      Umumnya suku cadang yang tidak ada jaminan atau garansi, jika mengalami kerusakan tidak mempengaruhi suku cadang yang lain tetapi yang rusak adalah suku cadang tersebut saja. Tetapi tetap saja sebaiknya dihindari kerusakan karena akan mengakibatkan kerugian.

      Untuk mengantisipasi agar tidak terjadi kerugian dikarenakan suku cadang tersebut rusak, maka perlu diperhatikan antara lain :

1.    Suku cadang elektrik :

a.    Sewaktu membeli yakinkan untuk suku cadang elektrik berfungsi normal, umumnya dilakukan pengetesan dengan aki.

b.    Pada waktu membawa khusus suku cadang elektrik harus hati – hati dan hindari dari guncangan yang kuat atau terkena benda yang keras.

c.    Yakinkan dan lakukan penge-check-an bahwa tidak ada hubungan arus pendek sebelum memasang.

d.    Sekering yang untuk melindungi suku cadang tersebut bagus dan tidak putus

e.    Letakkan suku cadang ini ditempat yang terlindung dari sinar matahari langsung, air, minyak, cairan kimia dan suhu sedang (ada beberapa yang sensitif terhadap suhu).

2.    Suku cadang yang terbuat dari karet, plastik atau campurannya.

a.    Suku cadang masih bersifat lentur, tidak ada retak – retak atau pecah – pecah rambut, betuknya masih utuh sempurna, dll

b.    Sewaktu pemasangan harus duduk dengan sempurna dan tidak terjepit.

c.    Hindari pengaturan yang terlalu kencang untuk V-Belt.

d.    Hindari dari benda tajam yang dapat merobek suku cadang serta sinar matahari secara langsung

       Jadi yang perlu diperhatikan atas suku cadang ini adalah sewaktu membeli, pada waktu memasangnya dan meletakkan di gudang. Umumnya penjual tidak akan pernah mau untuk memberi ganti jika terjadi kerusakan, maka perlu lebih berhati – hati.

 

Ditulis oleh : Tractor-Truck.Com

Share this article:

">
Continue reading
1297 Hits
0 Comments

II.18 Suku Cadang yang Vital

2.    Suku cadang yang dapat mengakibatkan kerusakan suku cadang lainnya dan berakibat fatal, misalkan oil filter, gear, metal, ring piston, dll

3.    Suku cadang yang secara langsung mempengaruhi performance (unjuk kerja) dari alat berat atau truk sewaktu bekerja / berproduksi, misalkan nozzle di fuel injection pump, ring piston, liner, seal di boom cylinder, seal di hydraulic pump, gasket cylinder head, dll

4.    Suku cadang yang dapat mengancam keselamatan baik operator maupun orang disekitarnya, juga alat berat atau truk itu sendiri, misalkan brake pad, hand brake, dll

       Pada prinsipnya suku cadang yang masuk di dalam kriteria tersebut, perlu mendapat perhatian lebih baik dalam membeli suku cadang termasuk juga dalam pemasangannya. Salah dalam pemasangan akan menyebabkan alat berat atau truk :

-      Beroperasi tidak normal

-      Performance tidak optimal

-      Jika melakukan perbaikan / penggantian ulang akan menghentikan operasi alat berat atau truk dalam waktu yang lama dan mengeluarkan biaya mekanik lagi.

       Sedangkan yang dimaksud dengan perhatian lebih dalam melakukan pembelian suku cadang, membeli suku cadang yang kualitasnya jelas dan bagus. Mengingat perbedaan harga dengan suku cadang yang kualitasnya tidak jelas dan tidak bagus akan tidak sebanding dengan hilangnya pemasukkan jika alat berat atau truk tidak beroperasi karena harus melakukan perbaikan ulang, juga biaya mekanik.

       Banyak pemilik atau bagian pembelian tidak memperhatikan kriteria yang termasuk dalam suku cadang vital dan mengangap semua suku cadang sama. Jadi yang sangat diperhatikan hanya harga yang murah saja dengan kualitas apa adanya saja. Untuk jangka waktu pendek belum terasa berapa banyak hari alat berat atau truk tidak beroperasi (breakdown), biaya mekanik yang harus dibayar (tidak akan terasa jika mempunyai mekanik sendiri), membengkaknya biaya pemakaian suku cadang yang ikut rusak dan harus diganti. Hindari memikirkan yang kecil tetapi kehilangan yang besar, seharusnya berpikir yang prioritas untuk mendapatkan yang besar.

Ditulis oleh : Tractor-Truck.Com

Share this article:

">
Continue reading
1313 Hits
0 Comments
Anda disini: Home Blog / Tips Recent blog posts