- Kategori: Berita
- Dibuat pada Kamis, 19 Mei 2016 11:21
- Diperbarui pada Kamis, 16 Jun 2016 10:41
- Ditulis oleh Administrator
- Dilihat: 3067
Jakarta -Batu bara memegang peranan penting dalam program kelistrikan nasional, karena merupakan sumber energi primer penghasil listrik yang relatif murah dibanding komoditas lain.
Pasokan batu bara untuk kebutuhan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dalam negeri diperkirakan meningkat signifikan dalam kurun waktu lima tahun ke depan, atau di 2020, yang jumlahnya diperkirakan 177,5 juta ton.
"Pasokan untuk kebutuhan PLTU akan meningkat signifikan dalam 5 tahun ke depan asumsi tentu 35 gigawatt (GW) berjalan dengan baik, realisasi tahun 2015 sekitar 70,8 juta ton, perkiraan kami kurang lebih 177,5 juta ton di tahun 2020," ujar Ketua Umum Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI-ICMA), Pandu Sjahrir, di Menara Kuningan, Jakarta, Kamis (19/5/2016).
Saat ini 66% dari PLTU di tanah air adalah pembangkit listrik berbasis batu bara. "Sekarang saja 2/3 berasal dari pembangkit listrik berbasis batu bara," kata Pandu.
Menurutnya, batu bara memegang peranan penting dalam mensukseskan program kelistrikan nasional. Karena sampai saat ini batu bara merupakan sumber energi primer penghasil murah yang paling terjangkau dan murah, dibandingkan komoditas lain baik sumber daya tak terbarukan maupun yang terbarukan.(wdl/wdl)
By. Dina Rayanti
Narasumber : detik.com