- Kategori: Suku Cadang/Spare Part
- Dibuat pada Jumat, 01 Mei 2009 19:42
- Diperbarui pada Kamis, 16 Jun 2016 10:41
- Ditulis oleh Administrator
- Dilihat: 26966
Secara umum suku cadang untuk alat berat atau truk dapat dikelompokan menjadi beberapa jenis, yaitu :
1. Periodical Parts yaitu suku cadang yang secara periodik / berkala dilakukan penggantian meskipun suku cadang tersebut tidak mengalami kerusakan. Contohnya Oil Filter (Saringan Oli) yang dilakukan penggantian setiap 250 HM (Hour Meter) atau 2.000 Km.
2. Consumable Parts – General yaitu suku cadang yang habis masa pakainya dikarenakan :
a. Terjadi keausan yang diakibatkan oleh bergeseknya dengan benda lain, contohnya Lining Brake (Sepatu Rem), Carbon Brush (Sikat Arang), Bearing (Bantalan), Clutch (Kopling), dll.
b. Terjadi kerusakan dikarenakan menanggung beban kerja, contohnya Rubber Bushing / Torque Rod, Engine Mounting, Leaf Spring, Shock Breaker, dll.
c. Terjadi keausan dan pengerasan di suku cadang tersebut diakibatkan umur dan suhu panas, contohnya V-Belt, Oil Seal, O-Ring, Hose, dll
d. Terjadi hubungan pendek atau putus untuk suku cadang yang berhubungan dengan electric (listrik) dikarenakan masa pakainya dan kelelahan bahan material, contohnya Lamp, Fuse, Relay, Switch, Batere (Accu), dll
3. Consumable – GET (Ground Engaging Tool) umumnya suku cadang ini di alat berat yaitu suku cadang yang habis terpakai dikarenakan terjadi gesekan dengan tanah, pasir dan batu maka mengakibatkan keausan, contohnya Tooth Bucket, Point Ripper, Cutting Edge, End Bit, Protector, dll.
4. Consumable – Undercarriage yaitu suku cadang yang habis terpakai dikarenakan alat berat dan truk dioperasikan / dijalankan maka mengakibatkan keausan, contohnya Tyre (Ban), Track Link, Track Roller, Idler, dll.
5. Minor Repair yaitu suku cadang yang diperlukan untuk melakukan suatu perbaikan yang dikarenakan terjadi kerusakan sederhana / kecil yang diakibatkan suatu kejadian (accident).
6. Major Repair yaitu suku cadang yang diperlukan untuk melakukan suatu perbaikan yang dikarenakan terjadi kerusakan berat / besar yang diakibatkan suatu kejadian (accident).
7. Component Overhaul / Recondition yaitu suku cadang yang diperlukan untuk memperbaiki suatu komponen saja (misalkan Engine, Transmission, Final Drive, Rear Axle, dll) agar mengembalikan fungsi dan performance (unjuk kerja).
8. General Overhaul yaitu suku cadang yang diperlukan untuk memperbaiki seluruh bagian atau komponen yang ada di alat berat atau truk, agar mengembalikan fungsi dan performance. Umumnya ini dilakukan jika alat berat atau truk sudah rendah sekali fungsi dan performance atau alat berat atau truk rencana dijual.
Pengelompokan beberapa jenis suku cadang seperti diatas untuk dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan, yaitu :
a. Untuk kelompok 1, 2 dan 3 adalah yang layak untuk mempunyai stock yang memadai untuk mendukung operasional alat berat atau truk.
b. Untuk kelompok 3 dan 4, mengingat suku cadang tersebut :
i. Dapat diprediksi / direncanakan waktu penggantian sesuai pengalaman di lapangan, maka seminimal mungkin stock di gudang.
ii. Harganya mahal maka perlu perencanaan dalam pembeliannya agar tidak mengganggu kas (cash flow) perusahaan.
iii. Barangnya umumnya berat maka sulit dan sebagian tidak mungkin dikirim via udara / pesawat, walaupun memungkinkan dikirim via udara maka biayanya pengiriman akan mahal serta dapat lebih mahal dari harga suku cadang tersebut.
iv. Barangnya umumnya besar maka membutuhkan lokasi penyimpanan (gudang) yang cukup besar juga serta suku cadang sebaiknya terlindung dari sinar matahari dan hujan secara langsung. Untuk beberapa suku cadang misalkan Track Link, dalam memindahkan barang tersebut memerlukan alat bantu (Chain Block / Fork lift / atau lainnya).
c. Kelompok 5, 6, 7 dan 8, mengingat sangat bervariasi sekali suku cadang yang dibutuhkan meskipun untuk komponen atau alat berat atau truk yang sama. Dengan kondisi tersebut maka sangat hati – hati sekali dan jeli apabila membeli suku cadang yang termasuk dalam kelompok ini. Pada umumnya pembelian suku cadang untuk kelompok ini, menjadi salah satu penyebab terjadinya dead stock (stock mati), yang pada akhirnya merupakan kerugian perusahaan.
Dengan demikian diperlukan kehati – hatian dalam melakukan stock di gudang dengan selalu mengevaluasi suku cadang yang dibeli termasuk dalam kelompok yang mana. Banyak sekali kejadian stock suku cadang menumpuk tetapi sebenarnya bukan termasuk suku cadang yang dalam kelompok untuk di stock. Dalam hal ini diperlukan tingkat ketersedian stock yang optimum dalam memenuhi permintaan atau kebutuhan suku cadang dari lapangan. “Jangan dan hindari mengambil alih kewajiban atau fungsi dari distributor / agen / supplier suku cadang, karena akan memerlukan biaya besar yang kurang bermanfaatâ€.
Ditulis oleh : Tractor-Truck.Com