- Kategori: Umum
- Dibuat pada Senin, 04 Mei 2009 12:39
- Diperbarui pada Kamis, 16 Jun 2016 10:41
- Ditulis oleh Administrator
- Dilihat: 17583
Alat Berat atau Truk dalam pengoperasiannya memerlukan suatu catatan yang berkesinambungan dan terperinci. Seluruh pencatatan merupakan Riwayat dari Alat Berat atau Truk, yang mana dibuat setiap unit. Pencatatan sebaiknya dilakukan oleh seseorang atau bagian khusus jika unit populasinya banyak namun datanya dari banyak sumber seperti Operator, Mekanik, bagian Gudang, bagian Pembelian, bagian Keuangan, bagian Akunting, dll. Secara umum Buku Riwayat Alat Berat atau Truk berisikan, antara lain :
- Tanggal, Hour Meter, Nama Operator, Nama Mekanik atas setiap kejadian.
- Kejadian yang dilakukan pencatatannya adalah :
o Pemeliharaan baik Schedule Maintenance maupun Unshcedule Maintenance
o Kejadian kerusakan baik yang ringan maupun berat
o Penanganan kerusakan / perbaikan yang dilakukan baik Minor maupun Major Repair.
o Spare part (suku cadang) dan consumable goods (bahan pembantu) yang dipergunakan untuk setiap kejadian.
o Lama waktu pengerjaan atau penanganan atas setiap kejadian.
o Dan data lainnya
Pencatatan dapat dengan menggunakan buku tulis tetapi sebaiknya menggunakan komputer. Dengan menggunakan komputer akan terintegrasi dan dapat di-input serta di akses datanya oleh berbagai pihak. Mengingat dari catatan di atas banyak sekali data yang dapat dipergunakan untuk analisa dan evaluasi operasional unit secara keseluruhan.
Beberapa penggunaan data di Buku Riwayat antara lain, yaitu :
1. Jenis kerusakan yang sering terjadi, agar dapat membuat solusi untuk mengurangi atau menghilangkan penyebab kerusakan tersebut.
2. Mengetahui kemampuan Operator, dengan menganalisa kerusakan yang terjadi yang diakibatkan oleh Operator.
3. Mengetahui kemampuan Mekanik, dengan menganalisa penanganan kerusakan yang terjadi serta hasil penanganannya termasuk penanganan / pengerjaan ulang (Re Do / Re Work).
4. Kelemahan atas unit dengan model dan merek tertentu, sebagai bahan pertimbangan dalam memutuskan pembelian unit berikutnya.
5. Biaya pemakaian spare part dan consumable goods, sebagai dasar untuk penyediaan spare part dan consumable goods.
6. Biaya pemakaian spare part dan consumable goods, sebagai dasar perencanaan keuangan atau budget pembelian baik mingguan, bulanan, triwulan, dll.
7. Biaya pemakaian versus pembelian spare part dan consumable goods, sebagai dasar bagian Akunting meng-audit pembelian, stock dan pemakaiannya.
8. Dan masih banyak lagi.
Semakin banyak perusahaan yang mewajibkan mempunyai Buku Riwayat karena mengetahui manfaat yang dapat diperoleh. Memang jika dilihat secara operasional, aktivitas mencatat ini merupakan sesuatu yang membuat repot dan membebani. Serta dengan mencatat segalanya maka akan memperkecil ataupun menghindari sesuatu yang seharusnya tidak perlu terjadi, misalkan :
- Operator unit akan lebih hati – hati dalam mengoperasikan Alat Berat dan Truk serta merawat unit.
- Operator akan ketahuan kalau mencuri atau menukar spare part, misalkan Ban atau Velg baru saja diganti baru namun belum umurnya sudah dilakukan penggantian lagi. Salah satu usaha pencegahan atau pencurian.
- Mekanik tidak asal atau mengakali unit asalkan dapat beroperasi namun berdampak unit mengalami kerusakan parah.
- Tidak main asal ganti spare part serta berulang – ulang pada unit yang sama karena akan ketahuan tidak melakukan analisa kerusakan.
- Dan lain sebagainya.
Umumnya dampaknya lebih positif dan akan lebih memacu semangat jika dikaitkan dengan insentif baik berupa uang maupun lainnya. Hal ini akan membuat pihak operasional berperilaku, antara lain :
- Operator akan lebih berhati – hati dan meningkatkan keahlian dalam mengoperasikan unit agar tidak terjadi kerusakan.
- Mekanik-pun juga akan meningkatkan kemampuan serta selalu melakukan analisa kerusakan agar tidak berulang kerusakan tersebut.
- Mekanik juga dilibatkan untuk mengontrol pemakaian spare part dan consumable goods.
- Dan lanin sebagainya.
Buku Riwayat tersebut dibuat untuk masing – masing unit serta dikelompokkan baik berdasarkan kesamaan model, type, lokasi operasi, dan lainnya. Diharapkan operasional unit akan semakin baik dan terkontrol.
Ditulis oleh : Tractor-Truck.Com