- Kategori: Berita
- Dibuat pada Selasa, 14 Jun 2016 15:58
- Diperbarui pada Kamis, 16 Jun 2016 10:41
- Ditulis oleh Administrator
- Dilihat: 4180
JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta persiapan pembangunanKawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sorong di Papua Barat dipercepat.
Presiden Jokowi menyampaikan hal itu dalam rapat terbatas dengan topik Penyelesaian Pengusulan Kawasan Ekonomi Khusus Sorong di Kantor Presiden Jakarta, Selasa (14/6).
"Agenda ratas ini akan dibicarakan percepatan penyiapan Kawasan Ekonomi Khusus di Tanah Papua, khususnya di Sorong, Papua Barat," katanya.
Secara khusus, Presiden meminta agar persiapan pembangunannya betul-betul dipastikan dari sisi kesiapan lokasi, zonasi, lahan, infrastruktur, transportasi, juga kelembagaannya.
Selain itu, Presiden menginstruksikan agar dihitung dan dikalkulasikan seberapa besar suatu KEK sudah sangat diperlukan di tanah Papua.
"Tolong juga dihitung dan dikalkulasi apakah KEK sudah sangat diperlukan di Tanah Papua, karena ini menyangkut ada tidaknya bahan baku di sana. Kedua, tentu berkaitan dengan pasar. Dan juga listrik sangat penting menunjang kelangsungan KEK ini. Oleh sebab persiapan menuju KEK di Sorong ini harus dikalkulasi," katanya.
Mantan Gubernur DKI itu sekaligus meminta agar masalah kelembagaan KEK menjadi perhatian khusus.
"Pengalaman kita mengenai Batam harus jadi perhatian bersama. Saya tidak ingin masalah kelembagaan menjadi penghambat kita dan juga tidak tumpang tindih kewenangnanya dengan apa yang sudah dimiliki Pemda," katanya.
Menurut Jokowi, pembangunan tanah Papua, baik di Papua maupun Papua Barat perlu segera dipercepat.
Ia berpendapat untuk membangun tanah Papua bukan hanya memperkuat konektivitas, seperti membangun jalan, jembatan, bandara dan pelabuhan.
"Tapi kita juga harus menciptakan kawasan industri, pusat pertumbuhan ekonomi di Tanah Papua. Sehingga nantinya kapal-kapal tol laut yang hilir mudik atau ke Papua terisi penuh dengan barang yang diproduksi di Tanah Papua," katanya.
Untuk itu, ia meminta agar tol laut benar-benar terintegrasi dengan kawasan industri dan pusat produksi di Tanah Papua.
By. Dikky Setiawan
Narasumber : Kontan.co.id