- Kategori: Berita
- Dibuat pada Rabu, 15 April 2015 12:26
- Diperbarui pada Kamis, 16 Jun 2016 10:41
- Ditulis oleh Administrator
- Dilihat: 1467
NEW YORK. Kurs dollar AS melemah terhadap mata uang utama lainnya pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena data penjualan ritel lebih lemah dari yang diperkirakan dan IMF menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi AS pada 2015 dan 2016.
Penjualan ritel AS untuk Maret naik 0,9 % dari bulan sebelumnya, Departemen Perdagangan melaporkan Selasa. Angka terbaru itu di bawah konsensus pasar untuk kenaikan 1,1 %.
"Biasanya, kenaikan penjualan ritel 0,9 % dalam sebulan dapat digambarkan sebagai kuat, tapi tidak kali ini, karena kenaikan gagal membalikkan bahkan setengah dari penurunan tiga bulan sebelumnya. Karena, penjualan pada kuartal pertama luar biasa lemah, yang jatuh 5,0 %," kata Chris Low, kepala ekonom di FTN Financial, dalam sebuah catatan.
Greenback berada di bawah tekanan lebih lanjut setelah perkiraan pertumbuhan lebih lemah. Dalam "World Economic Outlook" dua kali setahun yang dirilis Selasa, IMF memproyeksikan pertumbuhan AS akan mencapai 3,1 % pada 2015 dan 2016, lebih rendah dari ekspektasi Januari masing-masing 3,6 % dan 3,3 %.
Indeks dollar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,73 % menjadi 98,762 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi 1,0658 dollar dari 1,0569 dollar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,4781 dollar dari 1,4675 dollar. Dollar Australia naik ke 0,7630 dollar dari 0,7587 dollar.
Dollar AS dibeli 119,39 yen Jepang, lebih rendah dari 120,07 yen pada sesi sebelumnya. Dollar AS turun menjadi 0,9728 franc Swiss dari 0,9777 franc Swiss, dan turun menjadi 1,2491 dollar Kanada dari 1,2597 dollar Kanada.