- Kategori: Berita
- Dibuat pada Selasa, 27 Januari 2015 16:52
- Diperbarui pada Kamis, 16 Jun 2016 10:41
- Ditulis oleh Administrator
- Dilihat: 1453
NEW YORK. Bursa AS ditutup sumringah pada transaksi awal pekan kemarin (26/1). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 naik 0,3% menjadi 2.056,90. Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average naik kurang dari 0,1% menjadi 17.678,12. Adapun indeks Nasdaq 100 turun 0,1%.
Pada transaksi tadi malam, kenaikan pada saham-saham berbasis energi dibayangi oleh penurunan saham-saham teknologi. Investor juga berspekulasi, hasil pemilihan umum di Yunani akan berdampak negatif ke bursa AS.
"Kita berada di sebuah titik perubahan di market. Dibutuhkan lebih banyak faktor untuk bergerak ke level yang lebih tinggi. Kita melihat ada faktor pemilu Yunani meskipun itu bukan hal yang mengejutkan," jelas Bill Schultz, Chief Investment Officer McQueen, Ball & Associates di Pennsylvania.
Catatan saja, pada pekan lalu, indeks S&P 500 relo 1,6% setelah Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi berencana membeli obligasi publik dan swasta senilai 1,14 triliun euro.
Sementara itu, di New York, pemerintahan setempat menyarankan agar warga kota tersebut tinggal di rumah. Pasalnya, badan ramalan cuaca memperkirakan, salju lebat yang membahayakan jiwa akan turun mulai dari New York hingga Boston. Pasar saham rencananya akan tetap di bula di AS. New York Stock Exchange -pemilik Intercontinental Exchange Inc- mengatakan mereka akan berbisnis seperti biasa.
Narasumber : kontan.co.id