Tractor-Truck.Com

“Mengapa harus sulit, buang waktu dan biaya serta tenaga untuk mencari Spare Part Alat Berat dan Truk ?”
“Tractor-Truck.Com solusi tepat, cepat, hemat, praktis dan terpercaya mendapatkan Spare Part Alat Berat dan Truk”

 


Kami Tractor-Truck.Com mengucapkan terima kasih atas kunjungannya serta kepercayaan yang telah diberikan oleh Pelanggan yang sudah memanfaatkan fasilitas dan mendapatkan pelayanan dari team marketing kami atas kebutuhan Spare Part, Component & Unit yang berkaitan dengan Alat Berat, Genset & Truk. Bagi para Pengunjung dan Pelanggan Baru juga dapat memanfaatkannya fasilitas ini secara langsung dengan mengirimkan email (klik di sini) marketing@tractor-truck.com atau telpon & sms ke 081288639888 serta facsimile ke 021-85904666.

___________________________ Sudah terbukti serta dapat dipercaya dan diandalkan ___________________________
DAFTAR UNIT YANG DIJUAL



Jakarta – Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) memproyeksikan pengurangan ekspor batubara minimal 50 juta ton mampu menaikkan harga komiditas tersebut di tahun ini. Hal ini menyusul harga batubara acuan (HBA) Januari ini yang hanya US$ 63,84 per ton atau lebih rendah dibandingkan pada akhir 2014 sebesar US$ 64,65 per ton.

Ketua APBI Bob Kamandanu mengatakan, ekspor batubara tahun ini ditetapkan sebesar 333 juta ton. Pasalnya, produksi batubara 2015 ditetapkan pemerintah sebesar 425 juta ton. Dari produksi itu sebanyak 92 juta ton akan dialokasikan untuk kebutuhan batubara dalam negeri (Domestic Market Obligation/DMO).

"Kalau mau memberi shock terapi ke pasar, kita harus mengurangi (pasokan ekspor) secara signifikan. Karena buyer perlu dan harga akan naik. Saya sarankan paling tidak ada 50 juta ton yang dihilangkan di pasar sehingga suplai tidak terlalu besar," kata Bob di Jakarta, Kamis (22/1).

Bob menuturkan, harga batubara melemah sepanjang 2014 karena over suplai di pasaran. Dari produksi tahun lalu sekitar 450 juta ton, alokasi untuk dalam negeri hanya sekitar 70 juta ton dan sekitar 390 juta ton batubara diekspor. Dia berharap pemerintah mendukung upaya yang dilakukan asosiasi untuk menaikkan harga batu bara lantaran pengurangan target produksi dinilai belum mampu menaikkan harga batubara.

Lebih lanjut Bob mengungkapkan sejumlah pelaku usaha memiliki cara tersendiri dalam menyikapi melemahnya harga batubara. Salah satunya yakni dengan menjual batubara di atas harga pasar dan HBA yang ditetapkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

"Yang saya lihat dan yang terjadi di lapangan, pembeli mengacu dengan harga indeks. Tapi karena penjual tidak mau, makanya rata-rata harga jual sekarang berada di atas indeks. Jadi harga terbentuk atas kesepakatan antara penjual dan pembeli," jelasnya.

Dia menyebut mekanisme itu wajar lantaran pihak pembeli tidak mempermasalahkan harga yang ditetapkan penjual di atas harga pasar. Hal ini terjadi karena pembeli membutuhkan pasokan batubara. Harga batubara yang dijual sekitar 10 persen di atas harga pasar. "Pembeli mau mengerti kondisi itu, sehingga tidak ada masalah," ujarnya.


Penulis: RAP/PCN

Sumber:Investor Daily

 

Narasumber : beritasatu.com

 

Anda disini: Home Semua Berita Ekspor Dipangkas 50 Juta Ton, Harga Batubara Naik