Tractor-Truck.Com

“Mengapa harus sulit, buang waktu dan biaya serta tenaga untuk mencari Spare Part Alat Berat dan Truk ?”
“Tractor-Truck.Com solusi tepat, cepat, hemat, praktis dan terpercaya mendapatkan Spare Part Alat Berat dan Truk”

 


Kami Tractor-Truck.Com mengucapkan terima kasih atas kunjungannya serta kepercayaan yang telah diberikan oleh Pelanggan yang sudah memanfaatkan fasilitas dan mendapatkan pelayanan dari team marketing kami atas kebutuhan Spare Part, Component & Unit yang berkaitan dengan Alat Berat, Genset & Truk. Bagi para Pengunjung dan Pelanggan Baru juga dapat memanfaatkannya fasilitas ini secara langsung dengan mengirimkan email (klik di sini) marketing@tractor-truck.com atau telpon & sms ke 081288639888 serta facsimile ke 021-85904666.

___________________________ Sudah terbukti serta dapat dipercaya dan diandalkan ___________________________
DAFTAR UNIT YANG DIJUAL



JAKARTA.  Harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) sumringah, setelah empat hari berturut-turut melemah. Kenaikan harga tersokong peningkatan ekspor Malaysia selama bulan Desember 2014. Kinerja ekspor diharapkan semakin membaik, setelah Malaysia memperpanjang pajak ekspor CPO 0% hingga Januari tahun depan.

Mengutip data Bloomberg, Rabu (17/12), harga CPO kontrak pengiriman Maret 2015  di Malaysia Derivative Exchange naik 0,47% ketimbang hari sebelumnya menjadi RM 2.131 per metrik ton. Tapi, dalam sepekan harga masih jatuh sebesar 2,2%.

Laporan Intertek Testing Service (ITS) memperlihatkan, ekspor CPO Malaysia periode 1-15 Desember 2014 naik sebesar 2,9% dari periode yang sama bulan sebelumnya menjadi 615.805 metrik ton, karena permintaan Eropa meningkat dua kali lipat.

Dian Agustina, Analis MNC Securities, mengatakan, harga CPO hanya rebound terbatas. Kenaikan harga terjadi setelah  ekspor CPO Malaysia naik dan pajak ekspor tetap 0%. "Selain itu, kenaikan harga merupakan technical rebound, karena sudah turun beberapa hari," ujarnya.

Dari Indonesia, ekspor CPO ke Amerika Serikat diproyeksikan naik tahun ini, menjadi 500.000 ton dibandingkan  dengan rata-rata tahunan sebesar 100.000 ton. Ini memberikan sentimen positif pada harga CPO.

Kendati demikian, Dian menilai, tekanan terhadap minyak sawit masih sangat besar, di tengah merosotnya harga minyak mentah. Anjloknya harga minyak dunia akan  menambah seru persaingan di pasar energi. Permintaan biofuel akan semakin menurun.

Tekanan lebih besar

Ibrahim, Analis dan Direktur Equilibirium Komoditi Berjangka, menyebut, harga CPO cenderung melemah , kendati kemarin ditutup menguat. Ia juga menilai, kenaikan harga hanya bersifat teknikal dan memberikan kesempatan pelaku pasar mengambil posisi jual. "Selain itu memang sedikit tersokong dengan kenaikan ekspor Malaysia," ungkapnya.

Namun ia memperkirakan, harga CPO masih akan jatuh. Tekanan terhadap komoditas ini masih besar karena perlambatan ekonomi di negara pengimpor CPO terbesar seperti China dan India. Selain itu, penurunan harga minyak mentah dunia dan kedelai sebagai bahan substitusi memicu turunya permintaan CPO.

Secara teknikal Ibrahim mengatakan, harga CPO masih akan melemah. Bollinger band dan moving average (MA) 60% di atas bollinger bawah mengindikasikan penurunan.
Stochastic berada di level 70% area negatif mengindikasikan tekanan masih cukup besar. Moving average convergence divergence (MACD) dan relative strength index (RSI) di level 50% area negatif menunjukkan tekanan.

Hari ini Ibrahim memprediksi, harga  CPO bergerak di kisaran RM2.090–RM 2.145 per metrik ton. Dalam sepekan, harga di kisaran RM 1.900–RM 2160 per metrik ton. Adapun Dian menduga, harga akan bergerak di RM 2.080–RM 2.150 hari ini. Dalam sepekan, harga di RM 2.050–RM 2.180 per metrik ton

 

Editor: Barratut Taqiyyah


Narasumber : kontan.co.id

 

Anda disini: Home Semua Berita Kinerja ekspor bisa menopang harga CPO